Contoh Narrative Text – Wang The Peddler

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh😊

Bismillahirrahmanirrahim

Wang The Peddler

Once upon a time, a simple man named Wang lived in a village in long ago early Han times. Only a narrow, rough path led to this village, so merchants, officials, and travelers rarely visited. To sell his charcoal, Wang knew he must become the traveler, and make the journey to the city.

Wang shouldered his long carrying pole. At each end, swung wide bamboo baskets stacked high with charcoal.

“What present would you like me to bring you,” he asked his pretty young wife.

A comb!” she cried. “A beautiful comb like those of the imperial court!” The combs they used in the country at that time were made of wood. “A comb like that!” she cried, pointing to the crescent of the golden moon.

After a long trip, Wang arrived safely at the city gates. He sold his charcoal for a good price. Made bold by the string of cash he now carried, he looked around the city for his wife’s present. The city was so very pretty, with banners of red and yellow and green and blue hung from shop fronts and balconies. It was very noisy with the racket of shop men and shouting buyers.

Wang rubbed his chin. What was it his wife had wanted? He had forgotten! Perhaps a pair of leather slippers? Or a warm fur coat? It was getting dark. The shops would soon be closed. Early in the morning, he had to return to the village. Suddenly, he noticed the moon. It was round, so very round. She wanted something round, he thought. He looked  in shop after shop for something to make his young wife happy.

Suddenly, he spotted the perfect gift. He wrapped his purchase in a piece of cotton cloth and hurried off, with only one bow to the shopkeeper. Wang had bought a mirror. He did not even know what a mirror was. He only knew that it was round.

Sumber : China mrdonn 

Terjemahannya

Wang Sang Penjaja

Dahulu kala, seorang pria sederhana bernama Wang tinggal di sebuah desa pada zaman awal Dinasti Han. Hanya jalan setapak yang sempit dan kasar yang menuju ke desa ini, sehingga pedagang, pejabat, dan pelancong jarang berkunjung. Untuk menjual arangnya, Wang tahu bahwa ia harus menjadi pelancong, dan melakukan perjalanan ke kota.

Wang memanggul tongkat pengangkutnya yang panjang. Di setiap ujungnya, diayunkan keranjang bambu lebar yang ditumpuk tinggi dengan arang.

“Hadiah apa yang ingin kau bawakan,” tanyanya kepada istrinya yang masih muda dan cantik.

“Sisir!” serunya. “Sisir yang indah seperti milik istana kekaisaran!” Sisir yang mereka gunakan di negara itu pada waktu itu terbuat dari kayu. “Sisir seperti itu!” serunya, sambil menunjuk bulan sabit keemasan.

Setelah perjalanan yang panjang, Wang tiba dengan selamat di gerbang kota. Ia menjual arangnya dengan harga yang bagus. Didorong oleh sejumlah uang tunai yang sekarang dibawanya, ia mencari-cari hadiah untuk istrinya di seluruh kota. Kota itu sangat cantik, dengan spanduk merah dan kuning dan hijau dan biru tergantung di bagian depan toko dan balkon. Suasana sangat bising dengan kegaduhan para penjaga toko dan pembeli yang berteriak-teriak.

Wang mengusap dagunya. Apa yang diinginkan istrinya? Dia lupa! Mungkin sepasang sandal kulit? Atau mantel bulu yang hangat? Hari mulai gelap. Toko-toko akan segera tutup. Pagi-pagi sekali, dia harus kembali ke desa. Tiba-tiba, dia melihat bulan. Bentuknya bulat, sangat bulat. Dia menginginkan sesuatu yang bulat, pikirnya. Dia mencari di toko demi toko untuk sesuatu yang bisa membuat istrinya mudanya bahagia.

Tiba-tiba, dia melihat hadiah yang sempurna. Dia membungkus barang belanjaannya dengan selembar kain katun dan bergegas pergi, hanya dengan satu kali membungkuk kepada penjaga toko. Wang telah membeli sebuah cermin. Dia bahkan tidak tahu apa itu cermin. Dia hanya tahu bahwa cermin itu bulat.

Sumber: China mrdonn

Baca juga Narrative Text (Penjelasan Dan Contoh)

Demikian penjelasan dan contoh narrative text yang kami sajikan hari ini. Tetap semangat belajar bahasa inggrisnya, semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan nilai bahasa inggrisnya memuaskan. Sekian dan terimakasih atas kunjungannya. See you next time..

Terima kasih atas kunjungannya. Semoga dengan berkunjung di website British Course ini sobat bisa makin cinta bahasa inggris, dan nilai bahasa inggris sobat semakin memuaskan. Dan semoga kita bisa belajar bahasa inggris bareng dan saling mengenal. Komentar, saran dan kritik dari sobat kami harapkan demi kemajuan website ini. Thanks..

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*