Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh😊
Bismillahirrahmanirrahim
The Fasting Monkey
Once upon a time there was a sage who had an ashram in the forest, daily they held spiritual discourses and many people from the village would attend. As usual, spiritual discourses were going on and the topic for the day was fasting. The sage was explaining the importance of fasting in religion.
Sitting on a nearby tree branch was a monkey. He was listening to the discourse about fasting. He came to find out that by observing fasts one can accumulate great merits.
One day he decided, “I want to fast and accumulate merits too.” The perfect day arrived and observed a fast. All they he passed time by sitting on the tree and turning the rosary chanting, Ram Ram. Soon the sunset and it began to get dark. Time flew by and it was already night time before he knew it. He couldn’t handle the fast anymore and started starving. He could no longer focus on God. Obviously, because he’s a monkey!
All types of thoughts started running through the monkey’s head, “If I wait until tomorrow morning, I’ll starve to death. I won’t have the strength to search for any food. Forget it, I’ll just find something to eat right now.”
Searching around he found some food and put it on the tree at a distance. Again, he started chanting god’s name, Ram Ram. Again he started to think to himself, “If I wait until tomorrow morning I won’t even be able to walk. How will I be able to reach that food?” he retrieved the food and put it near his feet. Again, he started chanting God’s name. Remember my friends, this is a monkey. Do monkeys ever sit still? He thought to himself, “By morning my hands will become weak too. I won’t even be able to put a morsel of food in my mouth.
Thus, he decided to put all of the food in his mouth at the same time. With his mouth full he realized he wouldn’t be able to chant God’s name. he started chewing the food. As soon as you know it had finished eating and fell sound asleep.
Moral : Friends, when we fast we should have it fixed in our minds that, “I want to complete this fast no matter what happens.” Don’t be like the monkey. Who had a weak mind, and broke his fast. Be strong!!!!
Terjemahannya
Monyet Puasa
Dahulu kala ada seorang resi yang memiliki asrama di hutan, setiap hari mereka mengadakan ceramah spiritual dan banyak orang dari desa akan hadir. Seperti biasa, ceramah spiritual berlangsung dan topik untuk hari itu adalah puasa. Resi itu menjelaskan pentingnya puasa dalam agama.
Duduk di dahan pohon di dekatnya ada seekor monyet. Dia mendengarkan ceramah tentang puasa. Dia jadi tahu bahwa dengan menjalankan puasa seseorang dapat mengumpulkan pahala yang besar.
Suatu hari dia memutuskan, “Saya ingin berpuasa dan mengumpulkan pahala juga.” Hari yang sempurna pun tiba dan menjalankan puasa. Selama itu dia menghabiskan waktu dengan duduk di pohon dan memutar tasbih sambil melantunkan, Ram Ram. Tak lama kemudian matahari terbenam dan hari mulai gelap. Waktu berlalu dan sudah malam sebelum dia menyadarinya. Dia tidak tahan lagi berpuasa dan mulai kelaparan. Dia tidak bisa lagi fokus pada Tuhan. Jelas, karena dia seekor monyet!
Segala macam pikiran mulai mengalir di kepala monyet, “Jika saya menunggu sampai besok pagi, saya akan mati kelaparan. Aku tidak akan punya kekuatan untuk mencari makanan. Lupakan saja, aku akan cari sesuatu untuk dimakan sekarang.”
Sambil mencari-cari, ia menemukan beberapa makanan dan menaruhnya di pohon yang agak jauh. Sekali lagi, ia mulai melantunkan nama Tuhan, Ram Ram. Sekali lagi ia mulai berpikir, “Jika aku menunggu sampai besok pagi, aku bahkan tidak akan bisa berjalan. Bagaimana aku bisa meraih makanan itu?” Ia mengambil makanan itu dan menaruhnya di dekat kakinya. Sekali lagi, ia mulai melantunkan nama Tuhan. Ingat teman-temanku, ini monyet. Apakah monyet pernah duduk diam? Ia berpikir, “Pada pagi hari, tanganku juga akan menjadi lemah. Aku bahkan tidak akan bisa memasukkan sepotong makanan pun ke dalam mulutku.
Maka, ia memutuskan untuk memasukkan semua makanan ke dalam mulutnya pada saat yang bersamaan. Dengan mulut yang penuh, ia menyadari bahwa ia tidak akan bisa melantunkan nama Tuhan. Ia mulai mengunyah makanan itu. Begitu tahu, ia telah selesai makan dan tertidur lelap.
Pesan moral: Sahabat, ketika kita berpuasa, hendaknya kita tanamkan dalam benak kita, “Aku ingin menuntaskan puasa ini, apa pun yang terjadi.” Jangan seperti monyet. Yang pikirannya lemah, lalu membatalkan puasanya. Jadilah kuat!!!!
Baca juga Narrative Text (Penjelasan Dan Contoh)
Demikian penjelasan dan contoh narrative text yang kami sajikan hari ini. Tetap semangat belajar bahasa inggrisnya, semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan nilai bahasa inggrisnya memuaskan. Sekian dan terimakasih atas kunjungannya. See you next time..
Terima kasih atas kunjungannya. Semoga dengan berkunjung di website British Course ini sobat bisa makin cinta bahasa inggris, dan nilai bahasa inggris sobat semakin memuaskan. Dan semoga kita bisa belajar bahasa inggris bareng dan saling mengenal. Komentar, saran dan kritik dari sobat kami harapkan demi kemajuan website ini. Thanks..
Leave a Reply